Dengan adanya suntikan modal tersebut maka diharapkan bisa membangun jaringan listrik di Indonesia yang lebih luas lagi. Karena berbicara listrik menjadi alat peradaban untuk masyarakat.
Ketika listrik tidak ada, maka akses pendidikan hingga akses kesehatan masyarakat otomatis juga akan terganggu. Banyaknya potensi yang sebetulnya bisa dikembangkan pun tidak akan menjadi keuntungan jika listrik masih susah.
"Ini kami sebut sebagai kemiskinan yang terstruktur, kenapa miskin, mungkin darah itu kaya akan sumber daya alam, ada kerajinan yang punya potensi besar, ada potensi pariwisata yang luar biasa , tetap tanpa adanya listrik kan tidak mungkin itu bisa dikembangkan," kata Darmawan. (NIA)