Hasan mengatakan banyak indikator yang menunjukkan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Akan tetapi, ia mengklaim lapangan kerja baru terbuka dan lebih banyak peluangnya.
"Jadi sejauh ini, indikator-indikator yang seperti ini, kita masih cukup baik. Dan masih cukup untuk membuat bangsa kita optimistis, dan ke depan tentu pemerintah akan mengeluarkan berbagai kebijakan-kebijakan," kata dia.
Di lain sisi, Hasan menilai proyeksi yang diungkap IMF bisa dijadikan pemerintah sebagai masukan yang sangat penting. Menurutnya, masukan tersebut bisa menjadi antisipasi untuk menjaga agar ekonomi bangsa lebih baik.
Sebelumnya, IMF memproyeksikan tingkat pengangguran di Indonesia tembus 5 persen pada 2025. Proyeksi itu termuat dalam dalam World Economic Outlook edisi April 2025.
Jika angka proyeksi itu benar, maka tingkat pengangguran di Indonesia menjadi tertinggi kedua dalam jajaran negara berkembang di kawasan Asia. Adapun peringkat pertama ditempati China dengan unemployment rate 5,1 persen.