"Pak Presiden sering mengatakan yang di Morowali katanya mendapatkan banyak sekali fasilitas fiskal dan memang ada fasilitas fiskal tax holiday. Namun kita mendapatkan penerimaan negara lebih dari Rp14 triliun, baik itu dari pajak, bea keluar, dan lain-lain," ucap Sri Mulyani.
Sehingga, lanjut dia, ini menyebabkan nilai tambah aktivitas dalam perekonomian Indonesia yang kemudian menghasilkan penerimaan pajak dan memperkuat APBN.
"Jadi pilar di dalam makroekonomi itu neraca pembayaran, APBN, moneter, dan sektor riil-nya. Ini yang akan kita coba terus perbaiki untuk memasuki 2023 yang makin sulit untuk diprediksi," pungkas Sri Mulyani.
(FAY)