IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengibaratkan kondisi dana pensiun (dapen) BUMN seperti bom waktu. Bila tidak ada intervensi secara agresif, maka terjadi 'ledakan' alias menimbulkan masalah yang semakin besar.
"Ini akan ledakan 1-2 tahun ke depan, kalau tak ada intervensi hari ini," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, (12/2/2023).
Dia memerinci defisit yang dialami sudah mencapai Rp9,8 triliun hingga 2021. Hal itu lantaran 65% dapen BUMN tidak mengelola dirinya secara baik dan tidak transparan, sementara 35% lainnya masuk dalam daftar dapen yang sehat.
"Ini sangat besar yang terdiri dari mayoritas BUMN yang ada. Setidaknya, hanya 35% yang sehat, sisanya belum sehat (65 persen)," kata dia.
Mantan bos Inter Milan itu juga menegaskan bahwa dapen BUMN sudah masuk dalam 'lampu kuning' alias kondisi yang mengkhawatirkan. Meski begitu, pemegang saham tengah membidik 'buku biru' terkait petunjuk teknis pengelolaan dapen BUMN.
Targetnya, mekanisme teknis pengelolaan dapen perusahaan pelat merah itu rampung pada Maret 2023.
"Februari-Maret ini sedang kami buat buku biru petunjuk teknis bagaimana pengelolaan dapen yang benar, jangan sampai investasi yang dilakukan dapen ini bodong lagi," kata dia.