sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dekat Jakarta, Wilayah Ini Justru Paling Sulit Dapatkan Minyak Goreng

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
15/05/2022 23:13 WIB
DKI Jakarta sebagai kawasan ibukota masih menjadi wilayah yang masyarakatnya paling mudah mendapatkan suplai minyak goreng.
Dekat Jakarta, Wilayah Ini Justru Paling Sulit Dapatkan Minyak Goreng (foto: MNC Media)
Dekat Jakarta, Wilayah Ini Justru Paling Sulit Dapatkan Minyak Goreng (foto: MNC Media)

IDXChannel - Persoalan ketersedian minyak goreng dan harganya yang mahal rupanya menjadi salah satu komponen utama yang membentuk persepsi masyarakat terhadap kondisi perekonomian nasional. Hal ini diungkap oleh lembaga survei independen, Indikator Politik Indonesia, lewat rilis terbarunya yang baru saja dipublikasikan, Minggu (15/5/2022).

Salah satu yang dibahas dalam rilis tersebut terkait persoalan minyak goreng adalah tentang keterjangkauan masyarakat di masing-masing daerah terhadap ketersediaan pasokan minyak goreng di wilayahnya. Menurut data Indikator, DKI Jakarta sebagai kawasan ibukota masih menjadi wilayah yang masyarakatnya paling mudah mendapatkan suplai minyak goreng, dengan persentase keterjangkauan paling tinggi, yaitu mencapai 55,9 persen.

Yang menarik, wilayah Jawa Barat yang notabene berada dekat dan bahkan berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta, justru tercatat menjadi wilayah yang paling sulit mendapatkan minyak goreng, dengan persentase keterjangkauan paling rendah secara nasional, yaitu hanya mencapai 16,1 persen.

Sementara, Maluku dan Papua yang justru berada jauh di Kawasan Timur Indonesia malah berada di peringkat ketiga dalam daftar, dengan persentase keterjangkauan sebesar 31,4 persen. Selain Jakarta, wilayah lain yang memiliki keterjangkauan minyak goreng lebih baik dari Maluku dan Papua hanya Kalimantan yang berada di posisi kedua, dengan peresentase sebesar 50,3 persen.

Sedangkan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta berada satu strip di bawah Maluku dan Papua dengan angka keterjangkauan 27,5 persen. berikutnya disusul oleh wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dengan persentase keterjangkauan hanya sebesar 26,7 persen.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement