Bahkan Mentan mengusulkan untuk segera membangun pelatihan bagi petani muda agar mempunyai mempunyai minat dan tekad yang kuat dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.
"Kita hadirkan yuk pelatihan-pelatihan yang dibangun bersama ICMI agar menghadirkan akademi intelektual terhadap pertanian presisi yang berkembang dalam kondisi climate change yang ada," lanjutnya
Syahrul juga mengungkapkan pihaknya tidak terlalu banyak mengandalkan APBN karena fokus memaksimalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian bagi petani yang ingin mengembangkan usaha tani sebab layanan KUR bisa diakses secara mudah asalkan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
"Saya tidak pernah mengandalkan APBN, tapi yang saya pakai adalah KUR. Saya pakai KUR Rp50 triliun, yang terpakai 55 triliun, yang macet 0,03 persen. 2021 yang macet 0,6 persen dan sekarang tinggal 0,05 persen. Petani itu hebat, mereka jujur dan apa adanya," jelasnya.
(SLF)