"Sehingga hal inilah yang menjadikan persoalan ini susah dicari jalan keluarnya," katanya.
Tak hanya di UMY, Gunawan sangat yakin jkka mahasiswa di Jogja ini banyak yang terjerat pinjol seperti yang sudah dia sampaikan beberapa waktu lalu. Pihaknya sudah menemukan mahasiswa-mahasiswa yang terjerat pinjol dan rentenir.
"Kami sudah melakukan survei yang tidak acak tetapi detil tiap prodi kita ambil 40 orang," katanya.
Dia menambahkan survei tersebut dilakukan acak di mana mahasiswa tersebut ditanya satu-satu ketika sedang mengurus legalisasi atau saat registrasi. Di mana mahasiswa tersebut ditanya apakah terjerat pinjol, dan berkenankah untuk diwawancarai.
"Kamu kena pinjol? Bisa Ndak kita wawancarai," kata dia.
Dia menambahkan untuk pinjaman sendiri nilainya bervariasi. Ada yang Rp5 juta, Rp10 juta. Namun ada yang kemudian untuk ganti motor sehingga pinjam Rp12 juta. Namun yang mencengangkan hampir tidak ada mahasiswa yang melakukan pinjaman online untuk kuliah. Dia menyebut hanya 20-25 persen untuk kuliah.