Menurutnya para mahasiswa ini terjerat pinjaman bukan per tahun namun hanya jangka pendek 4-6 bulan. Menyedihkannya lagi, para mahasiswa ini terjerat pinjol tidak sekedar melalui aplikasi atau medsos, namun sudah banyak yang face to face aliar bertemu secara langsung.
"Dan mereka bukan cuma pakai medsos atau pakai digital gitu. Tetapi sudah kulonuwun atau didatangi," kata dia.
Dia mengakui 58 mahasiswa tersebut ada yang sudah selesai dengan sendirinya tanpa dibantu kampus. Dan dia berharap agar persoalan pinjol ini segera selesai karena dapat mengganggu perkuliahan.
"Ya mengganggu (kuliah) karena di mana-mana dikejar. Jumatan ditunggu, semua diteror. Prodi, dosennya iya," tutupnya.