Terhenti di Fase Grup, Tetap Bawa Pulang Kerja Sama LNG
Di samping itu, meski harus pulang dari Qatar, Jerman tak sepenuhnya rugi. Pasalnya, negara ekonomi terbesar Eropa ini telah mengantongi kerja sama penyaluran gas alam cair (LNG) dengan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Qatar mengatakan pihaknya setuju untuk memasok gas alam Jerman sebagai upaya mengurangi ketergantungannya pada pasokan dari Rusia.
Setelah bertahun-tahun ketidakpastian yang menghalangi penjualan LNG Qatar.
Mengutip QatarEnergy, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan selama pembicaraan di Doha pada Maret lalu bahwa pemerintahnya berencana untuk mempercepat pembangunan dua terminal impor LNG.
Diketahui negara ini tidak memiliki terminal impor LNG sendiri.
“Kedua negara sepakat entitas komersial masing-masing akan terlibat kembali dan melanjutkan diskusi tentang pasokan LNG jangka panjang dari Qatar ke Jerman,” mengutip QatarEnergy.
Perjalanan Habeck ke Doha adalah bagian dari upaya negara-negara besar untuk mengamankan energi setelah invasi Rusia ke Ukraina membuat pasokan global berantakan.
Jerman menjadi salah satu negara yang paling terpuruk kekurangan pasokan energi akibat mandeknya suplai dari Rusia. Negara ini mengandalkan lebih dari separuh pasokan gas alam, batubara, dan sepertiga pasokan minyak dari Rusia.
Mengutip Bloomberg, tantangan Jerman adalah menemukan alternatif jangka pendek untuk gas alam tahun ini.
Sementara, Qatar adalah produsen LNG terbesar dunia tahun lalu. Sebelumnya, otoritas Qatar menyatakan tidak bisa banyak membantu krisis energi di Eropa karena sebagian besar gasnya dijual di bawah kontrak pasokan jangka panjang ke Asia.
Hanya 10 hingga 15% LNG Qatar yang dapat dialihkan ke pasar Eropa dalam waktu singkat. Sisanya memerlukan izin dari pembeli yang telah meneken kontrak di Asia.
Qatar juga menghabiskan hampir USD30 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi LNG-nya untuk peningkatan sebesar 50% hingga akhir tahun 2025. (ADF)