Dia menambahkan bahwa untuk mempertimbangkan megatren strategis dan mengatasi dampak krisis multidimensi terhadap pangan, energi, dan keuangan, Indonesia mengumumkan usulan priority economic deliverables (PED) di bawah keketuaan Indonesia. Semuanya dirangkai menjadi tiga dorongan strategis. Dari 16 PEDdi bawah pilar ASEAN Economic Community (AEC), tujuh di antaranya akan berada di bawah lingkup ASEAN Economic Ministers (AEM).
Dorongan strategis pertama, yaitu membangun kembali pertumbuhan regional melalui pasar yang terhubung dan daya saing baru dengan ASEAN Services Facilitation Framework (ASFF), penandatanganan Protokol ke-2 untuk Mengubah Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), pembentukan unit pendukung RCEP di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia, serta Inisiatif Berbasis Proyek Industri ASEAN.
Dorongan strategis kedua yaitu mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital yang inklusif. Caranya dengan implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window dan pernyataan pemimpin untuk mengembangkan DEFA.
"Terakhir, yaitu mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh dengan menyusun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)," tandasnya.
(YNA)