“Smallholders masih memiliki berbagai tantangan, terutama terkait produktivitas dan kapasitas. Tentu ketika pasar menghendaki standar lingkungan yang lebih tinggi, resikonya adalah di tingkat smallholders. Oleh karena itu Pemerintah terus mendukung smallholders agar mampu menghadapi tantangan tersebut. Dukungan dan akses keuangan untuk para petani merupakan hal yang penting agar tantangan tersebut bisa ditangani, terutama tentu terkait dengan aspek tata kelola dan logistik,” tegas Airlangga.
Riset dan pengembangan ini membutuhkan kerjasama antar lembaga baik dari Pemerintah, industri, serta para stakeholder terkait. Airlangga mengatakan acara pekan riset ini merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk para pelaku industri sawit, termasuk masyarakat, untuk terus diterapkan sehingga kesenjangan antara pekebun rakyat dan milik korporasi bisa dipersempit.
Airlangga juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh BPDPKS bersama dengan Lembaga Litbang Pemerintah, swasta serta partisipasi para akademisi, terutama dalam mendukung BPDPKS tetap menjaga budaya penelitian sehingga inovasi teknologi baru di bidang sawit bisa terus dikembangkan.
“Riset dan pengembangan harus terus dilakukan guna mewujudkan sawit Indonesia yang berkelanjutan dan fokus pada isu-isu yang impactful dan juga berkesinambungan,” pungkas Airlangga. (TYO)