Meski angka tersebut hanya perkiraan, CSIS mencatat bahwa pemerintah China mendukung kendaraan listrik dengan berbagai cara. Hal ini termasuk potongan harga dan pembebasan pajak penjualan serta pendanaan untuk infrastruktur.
Selain itu, pemerintah membeli kendaraan listrik untuk keperluan sendiri dan mendukung program penelitian dan pengembangan produsen mobil. Tingkat dukungan juga bervariasi, tetapi pemerintah telah signifikan meningkatkan pengeluaran untuk program R&D dalam beberapa tahun terakhir.
Antara 2009 dan 2017, tercatat hanya USD2 miliar atau sekitar Rp30 triliun yang dihabiskan. Namun, angka tersebut melonjak menjadi USD3,6 miliar pada 2018, USD 4,3 miliar pada tahun lalu.
CSIS menyatakan bahwa perkiraan mereka sangat konservatif dan tidak memperhitungkan semua tingkat dukungan pemerintah. Ini termasuk insentif lokal, hadiah tanah, diskon listrik, dan subsidi pemasok.
Sebagai contoh, raksasa baterai CATL dilaporkan mendapat subsidi sebesar USD809,2 juta tahun lalu. Jumlah tersebut lebih dari sepuluh kali lipat dari apa yang mereka dapatkan pada 2018, dan hampir dua kali lipat dari yang mereka terima pada 2022.