Hal ini telah menimbulkan masalah tersendiri karena negara tersebut dikatakan memiliki lebih dari 200 perusahaan kendaraan listrik, dan hanya sedikit yang dikatakan menghasilkan keuntungan.
Ada juga kelebihan pasokan kendaraan listrik, yang menjelaskan perang harga di dalam negeri serta meningkatnya fokus pada pasar internasional.
(SLF)