sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Usul Infrastruktur Air Jadi Prioritas

Economics editor Taufik Fajar
16/02/2021 21:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengusulkan agar percepatan pembangunan lebih memprioritaskan pada infrastruktur air, disusul dengan transportasi.
Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Usul Infrastruktur Air Jadi Prioritas. (Foto: MNC Media)
Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Usul Infrastruktur Air Jadi Prioritas. (Foto: MNC Media)

Senada, Ridwan menegaskan agar infrastruktur air dapat menempati prioritas utama, yang dilanjutkan dengan transportasi dan keterhubungan. Kemudian, usulan ketiga adalah pengembangan kawasan perkotaan Cekungan Bandung, mulai dari pemulihan daerah aliran sungai (DAS) Citarum, pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kertasari, penanganan sampah tuntas kawasan, pengintegrasian sistem angkutan umum massal perkotaan, pembangunan kawasan metropolitan Bandung Raya, reaktivasi rel kereta api Rancaekek-Tanjungsari-Kertajati, serta penyediaan Bandung Raya Bus Rapid Transit  (BRT). 

Keempat, pengembangan wilayah Bodebekpunjur–Karpur (Bogor-Depok-Bekasi-Puncak-Cianjur- Karawang-Purwakarta). Kelima, Pembangunan Infrastruktur di kota Bogor. Di titik ini akan dilakukan pemulihan DAS Cilamaya, pemulihan DAS Kali Bekasi, Wadu Cibeet di Kabupaten Karawang, Waduk Cijurey di Kabupaten Bogor, serta relokasi longsor Sukajaya. Selain itu, diusulkan pula untuk dilakukan penyediaan sarana transportasi di Kota Bogor. 

Khusus mengenai penanggulangan banjir dan longsor di Bodetabek-Punjur, Mendagri, Tito Karnavian, pun minta ada perhatian khusus. "Diperlukan adanya integrasi hulu, tengah, dan hilir yang melibatkan semua pihak," kata dia. 

Oleh karena itu, Mendagri Tito menyebutkan, sebelumnya juga telah dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama dan Rencana Aksi Penanggulangan Banjir dan Longsor di Kawasan Jabodetabek-Punjur Tahun 2020-2024 pada tanggal 2 Juni 2020 dengan metode electronic sign melalui video conference oleh 6 menteri, 3 gubernur, 4 bupati, dan 5 wali kota. Ini menjadi aksi nyata pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi banjir Jabodetabek-Punjur. 

Selain permasalahan banjir, isu Bodetabek-Punjur juga menyangkut ketersediaan air baku, sanitasi dan persampahan, permasalahan pesisir dan pulau reklamasi, serta kemacetan. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement