Oleh sebab itu, Haryanto memandang solusi pemerintah atas impor tersebut dengan mewacanakan kenaikan bea masuk 200 persen dan Safe Guard, tidak tepat sasaran.
Dia menekankan hal itu tak akan membuat produk impor ilegal menaati regulasi.
"Jadi yang kena adalah legal importir, yang mereka membayar pajak, bayar bea masuk, rata-rata punya ritel offline yang menyerap tenaga kerja besar. Jadi solusinya tidak tepat sasaran jika itu yang dilakukan," kata Haryanto.
(NIA)