“Termasuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan yang semula Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, dengan diiringi meningkatkan pembiayaan UMKM menjadi Rp 20 miliar melalui KUR khusus,” lanjut dia.
Adapun hal tersebut dilakukan guna merangsang pertumbuhan UMKM agar naik kelas.
Sebab, kata Teten, selama ini struktur ekonomi Indonesia tidak berubah dari waktu ke waktu, banyak usaha mikro di Indonesia pembiayaannya untuk modal kerja. Sedikit yang naik kelas.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT PNM, Sunar Basuki mengatakan PNM yang merupakan perusahaan pembiayaan BUMN, mendukung upaya digitalisasi untuk UMKM.
Oleh karena itu, sebanyak 98 persen pendamping lapangan yang diterjunkan merupakan kaum milenial yang terbiasa menggunakan perangkat dan aplikasi.
Namun meski demikian, dia mengungkapkan sejumlah tantangan seperti masih terbatasnya kepemilikan telepon pintar di kalangan nasabah ultra mikro.