sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dihantam Omicron, Angka Kematian dan Perawatan di 8 Negara Ini Rendah 

Economics editor Binti Mufarida
18/02/2022 17:40 WIB
Prof Wiku Adisasmito mengatakan 8 negara yang telah melewati gelombang Omicron, angka kematian dan perawatan di rumah sakit tetap rendah meski kasus melonjak.
Dihantam Omicron, Angka Kematian dan Perawatan di 8 Negara Ini Rendah
Dihantam Omicron, Angka Kematian dan Perawatan di 8 Negara Ini Rendah

IDXChannel - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan berkaca dari 8 negara seperti di Denmark, Swiss, Prancis, Jerman, Belgia, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat yang telah melewati gelombang Omicron, angka kematian dan perawatan di rumah sakit tetap rendah meski kasus melonjak.

“Mari bersama kita cermati detail kasus kematian dan perawatan rumah sakit di 8 negara meliputi Denmark, Swiss, Prancis, Jerman, Belgia, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat,” kata dia dikutip dari keterangannya, Jumat (18/2/2022).

Prof Wiku mengatakan kenaikkan kasus yang terjadi di 8 negara ini merupakan rekor tertinggi melebihi puncak kasus Covid-19 sebelumnya. “Kisaran naiknya kasus bervariasi antar negara pada rentang 3 sampai dengan 9 kali lipat dari puncak sebelumnya.”

“Sementara Denmark menjadi negara dengan kenaikan tertinggi yaitu 13 kali lipat dari puncak terakhirnya. Yang kedua adalah kematian yang terjadi pada 6 dari 8 negara cenderung lebih rendah dari kematian pada puncak sebelumnya. Kisaran angka kematian berada pada rentang 50 sampai 80% lebih rendah dibanding puncak terakhir,” paparnya. 

Sebaliknya, di Denmark angka kematian sudah setara dengan puncak sebelumnya. Di Amerika Serikat angka kematian justru lebih tinggi 20% dari puncak terakhirnya. “Yang ketiga 5 dari 8 negara menunjukkan tren perawatan rumah sakit yang lebih rendah dibanding puncak terakhirnya dengan rentang antara 30 sampai dengan 50%.”

Kemudian, di Perancis tingkat perawatan justru sudah setara dengan puncak sebelumnya. Di Denmark dan Amerika Serikat dan perawatan justru mencapai angka tertinggi hingga 2 kali lipat dari puncak terakhirnya.

“Adanya tren kematian dan perawatan di rumah sakit yang berbeda-beda meskipun semua negara mengalami kenaikan kasus ini, baik untuk kita kaji lebih mendalam. Protokol kesehatan terbukti secara ilmiah dalam menekan laju penularan,” kata Prof Wiku. 

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement