Gubernur DAB Ajmal Ahmady menulis di akun Twitter-nya, aset utama Afghanistan sebesar 7 miliar dolar AS disimpan di Federal Reserve AS, termasuk 1,2 miliar AS dalam bentuk emas.
Saat ini aset tersebut dibekukan. AS mengonfirmasi telah membekukan aset senilai 9,5 miliar dolar AS yang dimiliki DAB di rekening Federal Reserve dan lembaga keuangan Amerika lainnya untuk mencegah Taliban mengaksesnya.
Lebih lanjut Ahmady menuturkan, sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban, AS juga telah menghentikan pengiriman uang dalam dolar AS ke negara itu. Dengan dibekukannya aset Afghanistan, menurutnya, kemungkinan Taliban hanya bisa mengakses aset di negara lain dalam jumlah kecil. Dia memperkirakan dana yang dapat diakses oleh Taliban mungkin 0,1-0,2 persen dari total cadangan internasional Afghanistan.
"Tanpa persetujuan Departemen Keuangan, tidak mungkin ada donor yang akan mendukung pemerintah Taliban," ujarnya.
Adapun aset yang disimpan di Afghansitan, berdasarkan laporan auditor tahun 2020, ada 12,5 juta emas batangan dan koin perak senilai 159.600 dolar AS yang disimpan di brankas bank di dalam Istana Kepresidenan Afghanistan, yang sekarang dikendalikan Taliban. Selain itu, sekitar 362 juta uang tunai dalam mata uang asing, yang hampir semuanya dalam bentuk dolar AS dan ditahan di kantor pusat dan cabang bank serta Istana Kepresidenan.