Masalah keamanan, korupsi, dan ketidakstabilan politik semuanya telah menghambat pembangunan sektor swasta. Kondisi tersebut membuat Afghanistan berada di peringkat 173 dari 190 negara dengan lingkungan bisnis yang sulit, menurut Survei Doing Business Bank Dunia tahun 2020.
Pengangguran tercatat mencapai 11,7 persen pada 2020 sebelum pemerintahan Taliban berkuasa, sebelum orang-orang mulai melarikan diri dari negara itu dan beberapa wanita diberhentikan dari pekerjaannya.
Dengan berkuasanya Taliban, negara itu diperkirakan akan berada dalam ekonomi yang suram. Ahmady memperkirakan akan terjadi depresiasi mata uang, lonjakan inflasi, dan kenaikan harga pangan.
(IND)