Salah satu langkah strategisnya adalah pembentukan Bank Bullion yang diluncurkan pada Februari 2025. Bank ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas dan akses pembiayaan emas bagi industri, memudahkan perolehan bahan baku, meningkatkan efisiensi rantai pasok, serta memperkokoh daya saing industri perhiasan nasional
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita sebagai pembina sektor industri, Kemenperin terus mengawal implementasi ekosistem Bank Bullion agar dapat memberikan kemudahan bagi pelaku IKM perhiasan, khususnya dalam memperoleh bahan baku emas.
“Kami berharap IKM perhiasan dapat menjadi bagian penting dari ekosistem Bank Bullion yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Reni.
Lebih lanjut, Kemenperin juga melaksanakan berbagai program dan kebijakan strategis untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing industri perhiasan.
Adapun berbagai program yang dijalan seperti partisipasi pada pameran dalam dan luar negeri, program e-Smart IKM, kegiatan business matching bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag), program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pelatihan teknis bagi para perajin.