IDXChannel - Stadion Kanjuruhan Malang akan direkonstruksi pasca tragedi yang merenggut 135 nyawa. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan penyusunan dan melakukan audit menyeluruh ke stadion di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah menuturkan, selain mempersiapkan skema khusus, PUPR juga akan berkoordinasi dengan Sport Ground Safety Authority (SGSA), dalam proses rekonstruksi total tersebut.
Proses rekonstruksi nantinya juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas Stadion Kanjuruhan agar dapat digunakan sebagai arena pertandingan maupun tempat latihan kontestan Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
"Stadion yang memiliki risiko tinggi yakni memiliki jumlah suporter atau penonton terbanyak selama pertandingan Liga 1 dan Liga 2 berlangsung, serta ketiga memiliki kapasitas besar,” ujar dia, melalui keterangan tertulisnya, pada Senin (28/11/2022).
Salah satu yang perlu jadi perhatian Essy adalah pembagian kawasan stadion yang dibagi beberapa zonasi. Di mana pembagian zonasi antara perimeter luar dan perimeter dalam yang difungsikan untuk menyaring penonton yang akan masuk ke dalam kawasan stadion.
"Tribun penonton dipastikan memiliki zonasi kategori penonton VVIP,VIP dan Reguler dan jenis kursi yang digunakan harus berupa single seat untuk meningkatkan kenyamanan penonton,” ucapnya.
Pada pengaturan perimeter disebutkan Essy, setiap stadion akan diatur sistem zona satu hingga tiga. Sistem zona satu meliputi kawasan area di dalam stadion, zona dua meliputi kawasan area penyangga atau buffer zone di mana area penonton bertiket akan masuk di stadion.
"Zona 3 meliputi kawasan paling luar area penonton, bagi mereka yang telah bertiket dan tidak bertiket serta masyarakat umum," kata dia.
Proses evaluasi stadion juga disinggung diawali dari pelaksanaan operasional pembangunan dan pemeliharaan Stadion Kanjuruhan. Di mana kedepan pengelola harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
"Pengelola perlu diperkuat dengan manajer keamanan dan keselamatan, atau safety manager yang bertugas mengatur SOP keselamatan dan keamanan," bebernya.
Nantinya lanjut Essy, manajer pemeliharaan dan pengelolaan stadion yang bertugas mengatur SOP pemeliharaan dan pengelolaan stadion. Termasuk peralatan dan perlengkapan perawatan rumput lapangan sesuai dengan standar PSSI dan FIFA.
“Pada saat pelaksanaan pertandingan, terutama yang berskala besar dan memiliki risiko tinggi, tim pengelola perlu bekerja sama dengan panitia penyelenggara, dan pihak terkait lainnya untuk mengoperasikan perangkat stadion," terangnya.
"Setiap pengelola perlu menyampaikan dengan jelas dan detail terkait perangkat yang tersedia di bangunan stadion dan cara pengoperasiannya kepada pihak penyelenggara dan pihak terkait lainnya,” tambahnya.
(SLF)