IDXChannel - Lima BUMN holding industri pertahanan yang tergabung dalam Defend Id saat ini sedang menggarap proyek senilai Rp48,7 triliun. Selain itu, Defend Id juga sedang menjajaki potensi proyek senilai Rp15 triliun.
"Kontrak on-hand sekarang kita (DEFEND ID) sudah Rp48,7 triliun. Tantangannya kini adalah mempercepat delivery produk dengan tepat waktu," ujar Direktur Utama Len Bobby Rasyidin.
Bobby juga mengatakan bahwa Len dan PT DI kini telah selesai melakukan program restrukturisasi hutang perbankan, diikuti PAL yang masih dalam proses. Defend Id juga akan melakukan restrukturisasi keuangan holding Defend Id.
Kabar baik lainnya, terdapat potensi kontrak yang sinergi dan beririsan antar anggota holding yang nilainya bisa mencapai Rp15,6 triliun. Nilai tersebut meliputi motor listrik, kendaraan Anoa, ICCS Kavaleri, Radar GCI, prasarana perkeretaapian, refurbishment KRI Sigma & Bung Tomo, kapal LPD, Datalink TNI AU, drilling & blasting service, pengembangan sistem rudal nasional, roket R-Han 122B, reverse engineering rudal, dan lainnya.
Menurut dia, lima BUMN yang terdiri dari PT Len Industri (Persero), PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia melaksanakan rakor (rapat koordinasi) pertama yang dihadiri seluruh direksi, setelah diresmikan April 2022 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Rapat kerja dilakukan untuk sinergi merealisasikan program strategis Defend Id yang dilakukan oleh 4 tim integrasi. Tim Integrasi 1 di bidang keuangan, manajemen risiko, SDM dan general fuction. Tim Integrasi 2 di bidang marketing dan kerjasama. Tim Integrasi 3 Operasi di bidang manufaktur & proses bisnis. Tim Integrasi 4 di bidang IT, teknologi, kualifikasi & sertifikasi SDM, supply chain.
Namun, agenda ini untuk berdiskusi bagaimana melakukan langkah kongkrit terhadap 8 program strategis Defend ID, antara lain yakni meningkatkan EBITDA holding secara fundamental, serta memperbaiki cashflow agar dapat landing di akhir tahun sesuai RKAP.