Airlangga menyebut, laju pertumbuhan ekonomi di dua wilayah ini ditopang oleh realisasi dari program hilirisasi pertambangan, khususnya logam dan nikel.
“Maluku Utara yang pertumbuhannya sebesar 20,49 persen, Sulawesi Tengah sebesar 11,91 persen. Baik Maluku Utara dan Sulawesi Tengah ini ditopang oleh hilirisasi daripada logam ataupun nikel,” beber dia.
Secara agregat, pertumbuhan makro ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh 5,05 persen. Pada kuartal IV tahun yang sama, tumbuh di posisi 5,04 persen. Pertumbuhan ini berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS).
(SLF)