sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ditopang Penerimaan Pajak, Pendapatan Negara Naik Jadi Rp419,6 Triliun Hingga Februari 2023

Economics editor Michelle Natalia
15/03/2023 12:03 WIB
Pendapatan negara naik 38,7 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp419,6 triliun hingga Februari 2023. 
Ditopang Penerimaan Pajak, Pendapatan Negara Naik Jadi Rp419,6 Triliun Hingga Februari 2023. (Foto: MNC Media)
Ditopang Penerimaan Pajak, Pendapatan Negara Naik Jadi Rp419,6 Triliun Hingga Februari 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pajak masih menjadi penopang utama pendapatan negara. Berdasarkan catatan Kementrian Keuangan, pendapatan negara naik 38,7 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp419,6 triliun hingga Februari 2023. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan naiknya pendapatan negara terjadi meski RI masih dihadapkan pada peningkatan tekanan geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga, serta volatilitas pasar keuangan.

"Pendapatan negara telah terkumpul sebesar Rp419,6 triliun [tumbuh 38,7% yoy] atau 17% dari target APBN dalam 2 bulan pertama tahun 2023, utamanya ditopang oleh penerimaan pajak mencapai Rp279,98 triliun [tumbuh 40,35% yoy] dan PNBP sebesar Rp104,5 triliun [tumbuh 86,6% yoy]," ujar Sri Mulyani dikutip melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Belanja negara tumbuh secara disiplin dengan realisasi sebesar Rp287,8 triliun [tumbuh 1,8% yoy] atau 9,4% dari target APBN 2023.

"Dengan demikian, #APBNKiTa hingga akhir Februari 2023 masih mencatatkan surplus sebesar Rp131,8 triliun [0,63% terhadap PDB] dan keseimbangan primer sebesar Rp182,2 triliun," ucap Sri Mulyani.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diproyeksikan tetap stabil. IKK optimis di tingkat 122,4, menunjukkan kondisi baik menjelang puasa dan hari raya idul fitri. PMI ekspansif 18 bulan berturut-turut. Pertumbuhan kredit tetap positif baik untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja.

Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap terjaga baik dan tumbuh di level 5,0% - 5,3%, meskipun sisi ekspor dan impor mulai terkoreksi. 

"Oleh karena itu, kita tetap perlu untuk waspada. Ketidakpastian global ke depan masih cukup tinggi, itu yang harus kita cermati," tambah Sri.

Dia menegaskan, APBN akan tetap diandalkan sebagai peredam tekanan global yang solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement