"Kita ada stok selama ini ngirim-ngirim. Cuma saya bilang tadi yang sebelumnya kebutuhan misal 2 juta ton, tapi karena sebagian besar yang tadinya cuma beli sekilo jadi 3 kilo karena takut kurang minyak goreng gitu, kebutuhannya meningkat," paparnya.
Lanjut Tumanggor menerangkan, adapun kendala dalam ketersediaan minyak goreng di pasaran karena keterbatasan waktu pengiriman yang diberangkatkan melalui kendaraan logistik.
Misalnya, ke Wilayah Indonesia Timur yang harus menggunakan kapal dan memakan waktu berhari-hari untuk sampai tujuan.
"Kita mengirim itu kan bulanan, kalau bulan ini kita prediksi 1 juta mendadak ada permintaan 2 juta, oke. Tapi kita kan kalau ngirim ke Indonesia Timur itukan pakai kapal, sampainya bisa 7 hari lagi," urainya.
Sebelumnya, tim MNC Portal Indonesia (MPI) sudah konfirmasi kepada Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey terkait kelangkaan minyak goreng di ritel-ritel modern. Dijelaskannya, kelangkaan minyak goreng tersebut karena ada kendala di pihak pemasok alias produsen dan distributor.