“Rumah tangga, yang istilahnya pembeliannya relatif kecil karena rumah tangga rata-rata di bawah 5.000 volt-ampere di 5.000 kWh. Nah itu dia sudah subsidi bahkan yang terbesar itukan yang di bawah 900 Watt ke bawah itukan dapat subsidi. Nah jadi kalau diambil rata-ratanya sudah pasti kelihatannya turun,” jelanya.
Jika dibandingkan tarif industrinya saja, Indonesia bukan yang termurah. Yang termurah adalah Vietnam. Di Vietnam, output produknya besar, seperti tekstil.
Adapun perbandingan tarif listrik Indonesia dan negara ASEAN lainnya, (Cent USD/kWh) yakni Indonesia dengan 11.1 Cent USD/kWh, Thailand, 13.5 Cent USD/kWh, Singapura, 19.97 Cent USD/kWh, Filipina 18.67 Cent USD/kWh, dan Malaysia 12.9 Cent USD/kWh. (TYO)
(Ditulis oleh: Annisa Winona)