sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Diwarnai Kontrovesi, Berikut Deretan Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Economics editor Athika Rahma
10/12/2021 11:19 WIB
Berikut deretan fakta proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Diwarnai Kontrovesi, Berikut Deretan Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung(Dok.MNC Media)
Diwarnai Kontrovesi, Berikut Deretan Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung(Dok.MNC Media)

IDXChannel- Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali menuai perhatian publik. Baru-baru ini, pembongkaran tiang pancang pada proyek tersebut menimpa ekskavator.

Sebelumnya, proyek ini juga jadi buah bibir gegara dituding sebagai penyebab banjir di beberapa titik di tol Jakarta-Cikampek 2020 lalu. Selain itu, terdapat insiden pencurian pipa yang menggegerkan banyak pihak.

MNC Portal Indonesia telah merangkum fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jumat (10/12/2021).

1. Progress Pengerjaan 79%
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menyebutkan, progress kereta cepat saat ini sudah mencapai 79%.

"Saat ini progress sudah 79%," ujar Didiek, Rabu (8/12/2021) lalu.

Mengutip data MNC Portal Indonesia, titik konstruksi yang akan jadi fokus penyelesaian ke depan ialah pengeboran 3 tunnel yang tersisa dari 13 tunnel yang ada di jalur KCJB. Ketiga tunnel prioritas itu adalah tunnel 2 sepanjang 1.040 meter di Jatiluhur, Purwakarta: tunnel 4 sepanjang 1.315 meter di Plered, Purwakarta; dan tunnel 6 sepanjang 4.478 meter di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, pengerjaan dilakukan di erection girder untuk konstruksi elevated track, terutama yang berada di DK 134 dan DK 134 di daerah Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Lalu, pekerjaan subgrade 18#, 19#, dan  20# yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta serta percepatan pembangunan untuk stasiun Halim, Karawang, dan Tegalluar juga dikebut.

2. Ditargetkan Beroperasi 2022
Didiek menyebutkan, kereta cepat ini ditargetkan beroperasi akhir 2022 mendatang. Nantinya, KCJB akan memiliki 4 stasiun, yaitu stasiun Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

"Diresmikan setelah LRT, LRT bakal lebih dulu," ujar Didiek.

Diketahui, proyek LRT Jabodebek juga ditargetkan beroperasi 2022 mendatang. Per September, progress LRT Jabodebek mencapai 94%.

3. Dapat Suntikan PMN Rp 4 Triliun
Didiek juga mengatakan, untuk mendukung pengembangan proyek ini, pemerintah akan menyuntikkan Penanaman Modal Negara (PMN) senilai Rp 4 triliun. Rencananya, PMN tersebut akan diberikan bulan ini.

"KAI akan me-lead sebagai operator dan pelaksanan melalui suntikan PMN Rp 4 triliun dari APBN, rencananya bulan ini," ujar Didiek.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement