Selama pandemi berlangsung satu tahun lebih, Kemenkes melihat bahwa tidak ada negara di dunia bahkan WHO yang menemukan resep yang komprehensif dalam upaya mengatasi pandemi. Artinya, semua negara masih terus melakukan modifikasi dari kebijakan yang sudah dibuat untuk mencari mana yang pas untuk mengatasi pandemi.
"Ada kebijakan yang awalnya baik, tapi 6 bulan kemudian karena terjadi mutasi virus, kami harus mengubah kebijakan tersebut. Itu sebabnya, kebijakan atau indikator mempersiapkan penanganan pandemi berubah-ubah," tambahnya.
Indonesia sendiri sudah banyak melakukan hal positif dalam penganan Covid-19. Tapi, tak bisa dipungkiri masih banyak pekerjaan yang bisa diperbaiki supaya hasil yang didapat lebih baik.
"Masih banyak sekali hal-hal yang kita bisa tiru dari negara lain, kita bisa juga tiru dari daerah yang implementasinya baik. Tapi, yang saya lihat, secara umum, di seluruh dunia adalah kerja sama antara semua pihak. Kalau kerja sama ini dirajut dengan baik, maka penanganan pandemi bisa lebih baik diatasi," tambah Menkes Budi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono memberikan pemaparan kualitas pengendalian pandemi Covid-19 di seluruh provinsi. Dalam pemaparannya itu, DKI mendapat nilai terendah dari 34 provinsi yang ada.