IDXChannel –Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan menguatnya dolar AS bakal berdampak pada kinerja PLN dan Pertamina. Terlebih lagi kedua BUMN itu menggunakan dolar AS dalam bertransaksi.
"Terkait mengenai hedging, memang dua BUMN yang memiliki posisi yang kalau terjadi depresiasi itu menyebabkan adanya potensi effect losses itu adalah Pertamina dan juga PLN, sebagai dua BUMN yang memang memiliki posisi kewajiban dalam US dolar memang cukup tinggi," ujar Pahala di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Tercatat pada Rabu siang tadi dolar AS menguat hingga di angka Rp 15.200. Meski begitu, Pahala mencatat kewajiban posisi di level 25 persen akan terus dijaga baik bagi Pertamina dan PLN.