Bank sentral China, pada akhir September, mengumumkan langkah-langkah dukungan moneter paling agresif untuk perekonomian sejak pandemi COVID-19. Langkah ini mencakup berbagai inisiatif untuk membantu sektor properti yang terjebak dalam kemerosotan parah selama beberapa tahun, termasuk pemotongan suku bunga hipotek.
Namun, meskipun langkah-langkah tersebut telah meningkatkan harga saham China, banyak analis berpendapat bahwa Beijing juga perlu secara tegas mengatasi masalah struktural yang lebih mendasar. Hal ini mencakup peningkatan konsumsi dan mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada investasi infrastruktur yang didorong oleh utang.
(Dian Kusumo Hapsari)