Pasalnya, kata Doni, berkaca kepada perjalanan setahun lebih menghadapi Covid, setiap libur panjang pasti akan diikuti dengan kenaikan kasus aktif dan juga akan diikuti dengan bertambahnya angka kematian.
“Mulai dari Lebaran Idul Fitri tahun yang lalu, liburan Agustus, kemudian sampai dengan Natal dan Tahun Baru. Variasi angkanya antara 46 persen untuk angka kematian sampai dengan 75 persen. Kemudian demikian juga untuk kasus aktifnya dari posisi sekitar 70 persen sampai dengan 100 persen, jadi tinggi sekali,” kata Doni.
Bahkan, kata Doni, setiap habis libur panjang diikuti dengan kenaikan kasus aktif. Bertambahnya jumlah pasien di rumah sakit, ruang perawatan ICU, isolasi lebih dari 80 persen. “Bahkan pada periode bulan Januari awal tahun yang lalu beberapa provinsi telah mencapai lebih dari 100 persen. Sehingga pasien harus dibawa ke luar provinsi,” paparnya.
“Lantas diikuti dengan angka kematian harian yang juga sangat tinggi, lebih dari 250 kematian per hari. Dan yang tampak lagi adalah para pahlawan-pahlawan pejuang kemanusiaan yaitu para dokter dan juga perawat juga menjadi korban karena merawat pasien,” tegas Doni. (RAMA)