Sandiaga mengatakan rencana intensif bakal diberikan itu mencapai 25 persen, bertujuan untuk membantu biaya pengeluaran sebuah rumah produksi ketika menggarap sebuah film.
Besar harapannya, agar film-film Indonesia dapat bersaing dengan film - film luar di kancah internasional.
"Kita mengajukannya waktu itu sampai April chasbacknya sampai 25 persen daripada cost dikeluarkan sebuah production," papar Sandiaga.
"Mudah-mudahan bisa membantu cash flow yang ada dari film makers karena dengan intensif tersebut bisa bersaing dan bisa berkompetisi dengan destinasi-destinasi lain yang mendorong pola yang sama," ungkapnya.
Kendati masih belum mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, Sandiaga terus mendorong agar kebijakan untuk memberikan intensif kepada rumah produksi agar segera di setujui oleh Kementerian terkait.