Benny menekankan bahwa dengan literasi yang semakin kuat, masyarakat kini lebih siap dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan terhindar dari jebakan keuangan seperti pinjaman online ilegal atau keputusan finansial impulsif lainnya.
"Peningkatan literasi ini memberi kita harapan. Sekarang, masyarakat kelas menengah memiliki lebih banyak pengetahuan untuk mengelola keuangan dengan baik. Dengan edukasi keuangan yang tepat, mereka bisa lebih memahami cara-cara mengelola pendapatan, melakukan budgeting yang efektif, serta memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing," ujar Benny.
Ia juga menyoroti pentingnya berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.
“Dalam kondisi ekonomi yang menantang ini, masyarakat kelas menengah harus semakin selektif. Investasi seperti obligasi ritel bisa menjadi pilihan yang aman dan menguntungkan, terutama di tengah fluktuasi inflasi. Dengan modal yang terjangkau, masyarakat bisa mulai berinvestasi dan melindungi keuangan mereka dari tekanan ekonomi,” tambahnya.
Keberhasilan peningkatan literasi ini juga diharapkan dapat menciptakan kelas menengah yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Memahami dasar-dasar investasi dan mengelola risiko dengan baik akan membantu kelas menengah Indonesia mempertahankan daya beli dan stabilitas keuangan, bahkan dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian.