Dengan dukungan dari perbankan dan fintech untuk permodalan, penerapan teknik pertanian canggih, serta pasar smart yang efisien, program ini telah berhasil mendorong percepatan hilirisasi industri jagung di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Tolok ukur keberhasilan program ini dinilai dari peningkatan kapasitas petani jagung melalui pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) dan memberikan akses pembiayaan dari perbankan dan fintech.
Dengan terus berfokus pada kemandirian, keberlanjutan pasokan, dan evaluasi berkelanjutan, program Sulteng Corn Collaboration 4.0 telah berhasil menciptakan dampak positif yang signifikan bagi para petani dan perekonomian daerah setempat.
Dengan melibatkan lebih dari 1.000 petani dan menyediakan KUR serta crowdfunding, program ini telah menggerakkan pertumbuhan sektor perkebunan jagung di Kabupaten Donggala, serta berpotensi dapat direplikasi di seluruh kabupaten di Sulawesi Tengah," kata Rahmad. (NIA)