"Untuk itu, kombinasi dari baterai dan variabel energi diharapkan bisa menjadi solusi yang andal dan efektif," ungkapnya.
Fabby menuturkan, untuk mencapai target bauran energi sesuai dalam Perjanjian Paris maka harus ada penambahan pembangkit EBT sebesar 15-20 gigawatt (GW) setiap tahunnya. Dalam perhitungannya, sekitar 50% dari kapasitas pembangkit berasal dari surya dan angin.
Dengan penetrasi Variable Renewable Energy (VRE) seperti PLTS dan PLTB yang bersifat intermittent yang lebih besar maka energy storage diperlukan untuk menjaga kestabilan dan keandalan sistem.
"Dengan kondisi ini maka energy storage baik utility scale dan small scale sangat dibutuhkan," tukas dia. (Sandy)