Alex memperingatkan agar penugasan Bulog menyerap gabah kering panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogram pada semester II/2025 tidak mengulang kesalahan yang sama seperti pada semester I/2025.
Pada semester I/2025, kata Alex, penugasan pada Bulog melakukan penyerapan sebesar 10 persen dari total hasil panen petani. Praktiknya, beras dicadangkan hingga menembus angka 4,2 juta ton, yang merupakan stok tertinggi yang pernah ada.
“Secara statistik, ini merupakan prestasi. Tapi, kita juga dihadapkan dengan tantangan, terjadinya praktik penurunan mutu beras di gudang-gudang Bulog,” kata Alex.
Kendati Bulog bukan lembaga profit, dia menegaskan setiap rupiah yang dikeluarkan harus memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. Apalagi, beras bisa alami penurunan mutu akibat disimpan lama di gudang.
"Beras yang turun mutu, jika tak ditangani dengan baik, tentunya akan jadi beras rusak. Yang telah berusia 6 bulan di gudang, tentunya akan jadi kelompok turun mutu. Dia akan terus mengulang, jika tatakelola tak kunjung dibenahi," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)