Berdasarkan data, tren positif kenaikan produksi PHR sudah terlihat sejak akhir Juli 2023, di mana angka tertinggi berturut-turut di antaranya 167.645 BOPD pada 31 Juli 2023.
Kemudian mencapai 168.730 BOPD pada 1 Agustus 2023, berlanjut 167.034 BOPD pada 2 Agustus 2023 dan 169.282 BOPD pada 7 Agustus 2023.
"Capaian berturut-turut ini merupakan buah dari ikhtiar pekerja PHR dalam upaya meningkatkan produksi demi menunjang pasokan energi nasional,” kata Edwil.
Lebih lanjut, Edwil mengatakan saat ini PHR tengah mengupayakan produksi Minyak Non Konvensional (MNK) yang ada di sumur Gulamo dan Kelok yang ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Pengeboran sumur MNK merupakan salah satu pengeboran terbesar yang dilakukan PHR.
Sebab, pengeboran harus menembus hingga kedalaman 8.500 kaki dengan kapasitas rig sebesar 1.500 horsepower (HP). Di sisi lain, dia juga mengatakan semua keberhasilan yang dicapai PHR didasarkan pada upaya meningkatkan kinerja keselamatannya melalui program transformasi safety yang sudah dikenalkan dalam beberapa bulan lalu.
“PHR juga berkomitmen di dalam upaya peningkatan produksi untuk pasokan energi nasional. Manajemen tetap berkomitmen menjamin keselamatan seluruh pekerja yang bekerja di WK Rokan agar selamat di dalam bekerja dan dapat kembali ke rumah dengan selamat," pungkasnya.
(FRI)