sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Duduki Kursi Presiden China 3 Periode, Tantangan Ekonomi Menanti Xi Jinping

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
10/03/2023 14:58 WIB
Presiden China Xi Jinping kembali memperoleh masa jabatan untuk ketiga kalinya yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut pada Jumat (10/3).
Duduki Kursia Presiden China 3 Periode, Tantangan Ekonomi Menanti Xi Jinping. (Foto: MNC Media)
Duduki Kursia Presiden China 3 Periode, Tantangan Ekonomi Menanti Xi Jinping. (Foto: MNC Media)

Kondisi ini lebih tinggi daripada awal tahun 2000an dan beberapa kali lipat lebih besar daripada negara mana pun.

Menurut Handel Jones, dikutip WSJ, kepala eksekutif perusahaan konsultan Bisnis Internasional Strategi, Xi juga berupaya membuat China tidak terlalu bergantung pada teknologi asing, di mana negara tersebut saat ini mampu membuat sekitar 26% semikonduktor untuk kebutuhan domestik, naik dari 13% pada 2017.

Di tengah pemilihan kembali Xi Jinping sebagai presiden, China tengah berupaya dalam memulihkan ekonominya pasca Covid-19 dan serentetan data ekonomi yang kurang menggembirakan.

Sebelumnya, China mencatatkan sinyal beragam pemulihan ekonomi. China baru saja melaporkan surplus perdagangan di awal tahun ini pada periode Januari-Februari 2023. Angka gabungan surplus untuk dua bulan pertama tahun ini tercatat meningkat menjadi USD116,88 miliar.

Angka ini meningkat dari USD 109,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Angka ini mengalahkan perkiraan pasar sebesar USD81,8 miliar.

Meski demikian, China mencatatkan turunnya ekspor sebanyak 6,8% yoy pada Februari 2023 sementara impor turun lebih banyak 10,2% di periode yang sama, di tengah perlambatan ekonomi global dan lemahnya permintaan domestik.

Angka ini di bawah ekspektasi 9,4%, berdasarkan survei Reuters. Penurunan tersebut juga lebih kecil dari penurunan bulan sebelumnya sebesar 9,9%.

Penurunan impor juga mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 5,5% secara tahunan dan penurunan lanjutan dibanding bulan sebelumnya sebesar 7,5%.

Pemerintah juga memperkirakan target pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil dari perkiraan untuk tahun ini, sebesar 5%, karena didorong oleh kehati-hatian atas perlambatan ekonomi global.

Sebelumnya, PDB china tahun lalu hanya bertumbuh 3%, lebih rendah dibandingkan 2021. (Lihat grafik di bawah ini.)

Pemerintah China juga telah meluncurkan sejumlah langkah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mengindikasikan akan terus memberikan stimulus sepanjang tahun ini.

Dengan terpilihnya Xi Jinping kembali menjadi presiden, tugasnya nampaknya akan semakin berat untuk membawa China kembali mencapai kejayaannya sebagai ekonomi terbesar kedua dunia. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement