"Terus saya keliling lagi ke agen lainnya. Ada tuh barangnya, tapi stok mereka juga nggak banyak. Saking dikitnya, jadinya dibatasi pembeliannya. Satu orang cuma bisa beli paling banyak 5 jerigen," lanjut dia.
Yadi menuturkan, hingga saat ini subsidi minyak goreng yang digaungkan pemerintah belum kunjung datang ke pasar Mangunjaya, Bekasi. Maka dari itu, mau tidak mau ia harus menanggung beban membeli minyak goreng curah di agen dengan harga mahal. Sehingga harga jual ke pelanggan ia patok Rp 23.000 per kilogram.
"Kemana sih yang subsidi itu? Sampai sekarang nggak ada. Mau gamau saya harus keluarin modal agak banyak buat beli minyak goreng curah. Mana pelanggan saya suka ngeluh lagi harga yang saya kasih mahal," ucapnya kesal.
(NDA)