"Pada saat COVID-19 surut, kita bisa melakukan hal produktif seperti ini. Itu kebahagiaan lahir batin yang luar biasa. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DIY yang sudah sangat aktif berkolaborasi Nah, tentunya juga kami tunggu di Bandung, rombongan seni kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta datang ke Bandung," tutur Ridwan Kamil.
"Kedua, tentunya kita berharap bahwa hubungan dua wilayah ini juga mengeratkan secara historis dan sosiologis antara budaya Jawa dan Sunda. Kita sudah berdamai dengan masa lalu, dibuktikan dengan hadirnya Jalan Pajajaran, Jalan Siliwangi di Yogyakarta, termasuk hadirnya Jalan Hayam Wuruk Majapahit dan sebagainya di wilayah Jabar," lanjut Ridwan Kamil.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, makin eratnya hubungan antar kedua daerah dan berdamai dengan sejarah bakal membawa dampak positif untuk generasi baru, sehingga Indonesia makin kaya dengan banyak hal.
Disinggung mengenai proses kreatif lukisan yang dipamerkan, Kang Emil mengatakan mayoritas karya lukisnya merupakan ekspresi perasaan dirinya saat menjalani hidup sebagai manusia, sebagai suami, ayah, dan pejabat publik.
"Inspirasinya kadang datang di saat saya lagi happy banget, ada juga yang datang ketika saya stress banget. Jadi, dua-duanya terekspresikan di dalam sebuah karya. Saya ini bukan pelukis, saya ini secara formal pendidikannya arsitek. Melukis itu saya belajar dari YouTube, jadi nggak ada pendidikan formal, lama-lama estetikanya terlatih kayak naik sepeda, goyang-goyang lama akhirnya memahami," kata Kang Emil.
Sementara itu, G.K.R Bendara menilai, pameran ini bisa menginspirasi masyarakat Yogyakarta dalam menjaga semangat berkolaborasi. Pasalnya, kata dia, dunia industri kreatif tak bisa hanya berjalan sendiri-sendiri.