Irigasi di Rentang juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi dari 5,6 ton per hektare menjadi 6,5 ton per hektare.
Modernisasi irigasi ini, kata Ermy, mencakup perbaikan dan optimalisasi jaringan primer, sekunder, dan tersier, serta penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA). Proyek ini mengambil pasokan air dari Sungai Cimanuk.
Ermy menambahkan, proyek tersebut ditujukan pula untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 120 persen menjadi 230 persen. Selain itu, tingkat kehilangan air juga ditargetkan berkurang dari 15 persen menjadi hanya empat persen.
"Tak hanya mendukung ketahanan pangan, Irigasi Rentang juga berfungsi mengalirkan air untuk masyarakat di sekitar Jawa Barat. Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan vital bagi warga,” ujar Ermy.