“Lonjakan harga ini menjadi krisis yang tidak terduga, di tengah gentingnya keadaan,” ujar Kepala Energi Uni Eropa, Kadri Simson, dikutip dari CNN, Senin (11/10/2021).
Lalu apa dampak krisis energi global yang akan didapat Indonesia?
Pengamat energi yang juga Gubernur Indonesia untuk OPEC 2015-2016 Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, kondisi yang dialami negara-negara tersebut memang bisa berdampak pada semua negara, termasuk Indonesia.
Apalagi, menurutnya Indonesia masih bergantung pada impor dalam pemenuhan energi seperti untuk BBM dan LNG. Khusus di Indonesia, krisis energi tersebut akan berdampak pada dua komoditas yakni BBM dan LPG yang didominasi impor.
"Untuk kasus Indonesia, hal ini akan berpengaruh pada harga BBM dan LPG, yang biaya perolehannya menjadi sangat tinggi," katanya.
Menurut Widhyawan, diantara kegaduhan krisis energi itu nantinya akan terjadi penyesuaian, bahkan harga batu bara juga saat ini sudah terkoreksi secara relatif, walaupun masih cukup tinggi. Maka itu, Indonesia masih terbilang aman atau terbebas dari krisis karena terbantu dengan potensi komoditas yang ada. (RAMA)