"Ini karena virus Zika lebih mudah menyebar karena gigitan nyamuk, bukan melalui udara seperti yang terjadi pada infeksi Covid-19," tambahnya.
Ahli Biologi William Haseltine pun sepaham dengan Prof Shresta bahwa virus Zika memang berbahaya jika sudah menginfeksi manusia, tapi penularannya tidak akan semudah Covid-19.
"Itu karena virus ini ditularkan paling umum lewat nyamuk, bukan manusia ke manusia," katanya.
Terlepas dari itu semua, Dokter Monica Gandhi, seorang dokter dan profesor penyakit menular di University of California-San Francisco, mengatakan bahwa studi ini perlu disikapi dewasa oleh seluruh pihak.
"Artinya, virus Zika perlu dipantau oleh semua negara, termasuk mutasinya, karena virus ini kemungkinan akan menjadi wabah di masa depan," ungkapnya. (TYO)