"Ini dapat dilihat di beberapa negara berkembang Asia, termasuk Indonesia, India, dan Thailand, di mana lebih dari setengah berpenghasilan menengah dan lebih dari 60% berpenghasilan tinggi terkena dampaknya," jelasnya.
Menurutnya, konsumen di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya berpenghasilan harian atau mingguan, menjadi lebih berhati-hati dalam berbelanja dan memilih untuk menabung lebih banyak demi mempersiapkan masa depan.
Sementara itu, EY-Parthenon Associate Partner, Strategy and Transactions, PT Ernst & Young Indonesia, EY Indonesia Consumer Products & Retail Sector Leader, Anugrah Pratama mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi global mendorong masyarakat hanya membeli barang yang dibutuhkan.
“Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan geopolitik, konsumen saat ini ingin mengetahui bahwa tidak hanya mereka dihargai, tetapi apakah merek yang menjual produk layak untuk mereka beli,” pungkasnya. (TYO)