sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Efisiensi, Induk Jeep Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela kepada 33.500 Karyawan 

Economics editor Dovana Hasiana/MPI
27/04/2023 14:20 WIB
Perusahaan induk Jeep dan Chrysler, Stellantis NV (STLAM.MI), menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 33.500 karyawannya di AS.
Efisiensi, Induk Jeep Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela kepada 33.500 Karyawan. Foto: MNC Media.
Efisiensi, Induk Jeep Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela kepada 33.500 Karyawan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Perusahaan induk Jeep dan Chrysler, Stellantis NV (STLAM.MI), menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 33.500 karyawannya di AS. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk merampingkan operasi.

Penawaran tersebut mencakup 31.000 pekerja per jam dan sekitar 2.500 pekerja yang digaji bulanan. Stellantis tidak merinci total pekerjaan yang akan dihilangkan. Perusahaan juga menawarkan pengunduran diri sukarela terhadap beberapa karyawan di Kanada.

"Perusahaan harus menjadi lebih efisien. Persaingan sangat ketat dan biaya elektrifikasi tidak bisa terus dibebankan kepada pelanggan. Kami berniat untuk menang di pasar," tulis Chief Operating Officer Stellantis, Mark Stewart dalam email kepada karyawannya dilansir Reuters, Kamis (27/4/2023).

Dalam emailnya, Stewart mengatakan Stellantis perlu terus mengidentifikasi langkah - langkah efisiensi untuk membuat operasinya lebih kompetitif, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Adapun paket insentif diberikan kepada pegawai AS yang telah bekerja selama 15 tahun lebih dan ingin mengundurkan diri secara sukarela.

Pada Februari, Stellantis pernah menghentikan operasi tanpa batas waktu pada pabrik perakitan di Illinois. Ini dilakukan karena adanya kenaikan biaya untuk memproduksi kendaraan listrik.

Tindakan tersebut pun mempengaruhi sekitar 1.350 pekerja di pabrik Belvidere yang membangun SUV Jeep Cherokee dan mengakibatkan PHK tanpa batas waktu.

Presiden serikat buruh United Auto Workers (UAW), Shawn Fain mengkritik upaya PHK tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut tidak relevan karena Stellantis mampu mendapatkan keuntungan sebesar USD18 miliar pada 2022 dan menggaji CEO Carlos Tavares hingga USD25 juta.

"Dorongan Stellantis untuk memangkas ribuan pekerjaan sambil meraup keuntungan miliaran sangat tidak pantas. Padahal, para pekerja mampu menyelamatkan perusahaan ini 15 tahun yang lalu,” ujar Presiden UAW, Shawn Fain.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement