IDXChannel - Ekonom menyimpan kekhawatiran soal imbal hasil investasi dana kelolaan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) akan lebih rendah dari inflasi.
Alih-alih diatur oleh manajer investasi, masyarakat seharusnya bisa memilih instrumen investasi yang punya imbal hasil lebih besar dari Tapera.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menjelaskan konsep iuran tapera seperti dijelaskan oleh Pemerintah akan memaksa para pekerja membayar setiap bulan sebesar 2,5% dari upah yang diterima.
Jika pekerja yang sudah memiliki rumah, maka iuran tersebut akan dikonversi menjadi sebuah tabungan yang suatu saat bisa ditarik oleh peserta, ditambah dengan imbal hasil atas investasi yang dikelola oleh BP Tapera.
"Manfaat bagi peserta yang tidak mengambil program Tapera akan sangat minim. Peserta yang tidak ambil rumah pertama, karena preferensi atau sudah punya rumah, justru dirugikan apabila tingkat pengembalian tidak optimal," ujar Huda saat dihubungi MNC Portal, Minggu (2/6/2024).