Pada periode 2005 hingga 2007, Che Wei tercatat sebagai Presiden Direktur Danareksa, sebelum kemudian mendirikan perusahaan risetnya sendiri, PT Independent Research Advisory Indonesia, yang berfokus pada analisis kebijakan dan industri.
Di lain pihak, posisinya yang sempat berada di pucuk pimpinan Danareksa membuatnya mulai dekat dengan lingkar pemerintahan, dengan dipercaya sebagai panelis pada debat Calon Presiden tahun 2003 lalu. Che Wei juga turut dilibatkan dalam perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Exxon dalam penyelesaian ladang minyak di Cepu, yang berhasil terselesaikan pada tahun 2006.
Tak hanya itu, Che Wei juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus (Stafsus) untuk dua menteri, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era Sugiharto dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie. Sementara penggantinya, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, mempercayai CHe Wei untuk masuk dalam Tim Asistensinya.
Selanjutnya, Sofyan juga menunjuk Che Wei sebagai Policy Advisor Menteri PPN/Bappenas dan Menteri ATR/BPN periode 2016-2019. Jabatan Policy Advisor juga didapat Che Wei dari Menko Perekonomian Darmin Nasution pada periode 2014-2019.
Dengan posisinya sebagai Policy Advisor Kemenko Perekonomian, Che Wei terlibat langsung dalam penyusunan formulasi kebijakan, seperti Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan pembentukan Industri Biodiesel berbasis Kelapa Sawit, Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (2017), Studi dan Formulasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (2017-2019) hingga Verifikasi Luas Lahan Kelapa Sawit di Provinsi Riau (bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan dan PTPN V.