Menurut Erwin, penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk operasi moneter atau stabilisasi nilai tukar rupiah. Meski begitu, Erwin mengklaim bahwa cadangan devisa Indonesia masih dalam kondisi aman dan setara dengan pembiayaan impor selama enam bulan serta pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Cadangan devisa Indonesia juga masih di atas standar internasional yang setara dengan tiga bulan impor, dan masih mampu mendukung sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
(SAN)