Menurut Enrico, ASEAN tetap tangguh dan resilien yang merupakan suatu bukti bahwa ekonomi di Asia Tenggara tidak perlu menaikkan suku bunga terlalu drastis. Ada 10-11 sektor area unggulan di ASEAN, seperti contohnya mesin, elektrikal, equipment untuk Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Indonesia unggul di area komoditas, agrikultur dan juga karet, namun untuk lebih tangguh, sektor utama harus dilihat dengan paradigma baru, kalau tidak, begitu ada guncangan global akan kembali merosot," jelas Enrico.
Seperti contoh ekspor Tiongkok sudah menurun terhadap dunia global, karena mereka ada krisis sektor properti. "Secara spesifik ini mengakibatkan pergerakan tren momentum kontraksi ekspor dan impor Asia Tenggara sudah menurun di satu kuartal ini," pungkasnya.
(FRI)