Menurut dia, jika krisis ekonomi dan kekuasaan tak dapat diatasi, Taliban akan membawa Afghanistan pada krisis kemanusiaan, seperti yang terjadi di Suriah dan Yaman.
Sebelum dikuasai Taliban, ekonomi Afghanistan sebenarnya dalam kondisi yang rapuh, karena sangat bergantung pada bantuan asing. Suatu negara dianggap bergantung pada bantuan ketika 10 persen atau lebih dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) berasal dari bantuan asing.
"Dalam kasus Afghanistan, sekitar 40 persen dari PDB berasal dari bantuan internasional," bunyi laporan Bank Dunia, seperti dikutip BBC.
Berikut rangkuman BBC terkait kondisi ekonomi Afghanistan setelah dikuasai Taliban dalam 10 hari terakhir, tepatnya pada 15 Agustus 2021:
1. Sistem perbankan internal Afghanistan lansung mengalami keruntuhan karena bank-bank tutup.